Wednesday, July 14, 2004

Mengapa mencinta ?

Jika kau bertanya
mengapa aku dapat mencinta begitu rupa
Jujur saja
ku sendiri kadang tak tahu jawabnya

Terlalu indah ..
untuk dibatasi oleh sekedar aksara-aksara mati
Sesuatu yang datang dari hati
menjalar ke seluruh diri
menggerakkan setiap sendi

Jika kau bertanya
mengapa aku dapat mencinta begitu rupa
Jujur saja
ku sendiri kadang tak tahu jawabnya

(nampaknya semata anugerah dari surga ..)

Rumah, 13.07.04 -- 12:20 AM
Aku berjanji ..
Akan memberikan sekuntum melati
Yang dipetik oleh tanganku sendiri
Dihiasi semarak kisi-kisi hati
Hanya untukmu ....... Indri ..


(I believe u know to whom this poem was written)
Rumah 13.07.04, 12.15 AM

Saturday, May 29, 2004

Semalam ..
kumelihat bintang pada kerlingan matamu
Begitu indah, begitu mempesona
Membuat tungkaiku tergugup takjub

Tadi pagi ..
kumelihat sakura di ujung-ujung senyummu
Begitu putih, begitu murni
Membuat wajahku memerah sumringah

Siang ini ..
kumelihat permata di setiap helai rambut lembutmu
Begitu halus, begitu menggoda
Membuat pupil mataku membelalak tak berdaya

Kalian membuatku mengerti akan arti tanggung jawab
Namun kalian juga mebuatku mengerti akan arti bersantai dan menghibur diri
Karena kalian aku mampu menarik gerobak itu sepanjang hari tanpa berhenti
Dan karena kalian juga aku rindu untuk pulang bercanda saat malam meniti



**Fatmawati,29.04.04 6:21PM**
Untuk Irut dan Lisa adik-adikku terkasih

Tuesday, May 04, 2004

Hujan itu indah ...
Suaranya saja sudah mampu menyejukkan hati
Belum lagi tetesan airnya yang memberi kehidupan
Saat hujan hadir,
bahkan udara pun tiba-tiba dapat menjadi lebih bersahabat

Hujan adalah sesuatu yang patut untuk dirayakan
Bila tak percaya ..
Tanyakan saja pada anak-anak yang menari di dalam derainya
Atau pada katak di rawa yang bernyanyi dalam iramanya

Matahari itu indah ...
Sinarnya yang berkemilau sangat menarik hati
Belum lagi kehangatan pelukannya yang mesra menyelimuti
Saat matahari hadir,
bahkan dunia seolah menjadi lebih bergairah

Matahari adalah sesuatu yang patut untuk dirayakan
Bila tak percaya ..
Tanyakan saja pada ibuku yang tersenyum lebar saat menjemur baju-baju kami
Atau pada bunga-bunga yang berdiri gembira saat matahari menyapanya

Hujan itu indah ...
Dan matahari juga indah ..

Namun matahari dan hujan tidak selalu datang bersama-sama
Tidak selamanya kita bisa memperoleh keduanya

Apakah karena kita tidak memperoleh salah satu dari matahari atau hujan
Maka apa yang kita peroleh menjadi tidak indah ??

Karena sebenarnya hujan itu sendiri indah ..
Dan matahari itu sendiri juga indah ..

Jika tidak percaya ..
Mungkin kamu harus merasakannya sendiri


Fatmawati, 13 April 2004 8:02 PM
It is my turn to step back
And turn around my back to you
Cause everything we had is only illusion
Nothing is for real

Eventhough we try so hard
The nature will still keep us apart
Eventhough we dream so much
The wind will never let us touch

Hope you'll be happy there
With your own path and mind
Just be good .. please ..

(ini juga lupa tanggal berapa dibikinnya ..:D)
Tertatih kuberdiri
Menggapai puing-puing imanku yang berkeping
Mengumpulkannya satu per satu kembali
Mencoba untuk berjalan dan jika mungkin berlari

Tapi hanya karena sehembus angin
Ya ! Sehembus angin!
Yang membuatku tanpa sadar terduduk lagi
Dan tiba-tiba kukembali berada di dalam sunyi

Keledai yang liar itulah aku
Yang selalu ingin diajar namun tak pernah belajar
Anak yang hilang itulah aku
Yang tak pernah mendengar apa yang seharusnya didengar

Pupurku putih dan wangi
Jubahku indah dan megah
Tapi Ia tahu bahwa aku busuk dan sakit
Tapi Ia tahu bahwa aku miskin dan lemah

Aku tak bisa sembunyi
Karena Ia selalu mencari
Aku tak bisa berlalu
Karena Ia selalu menunggu

Ketika semuanya telah terjadi
Sering ku hanya tinggal menyesali diri
Mengapa jalan ini yang kulewati
Dan mengapa bukan jalan yang di sana tadi ?

Selalu ingin ku kembali .. jika bisa ..
Tapi apa yang telah terjadi tak bisa diputar lagi
Itulah yang harus kukenal dan kupelajari
Meski diri tak sedikit pun berdaya

Hanya Ia yang mampu menanggungnya
Hanya Ia yang mau menanggungnya
Hanya Ia yang telah menanggungnya
Apa balasku padaNya ?



(in the struggling of mine)
Jeruk nipis 08.11.03

Tuhan Yesus .. Engkau sungguh baik.
Galau ...
Apakah aku akan tetap mampu setia ...
Seperti awan setia pada hujan ...
Seperti embun setia pada ilalang ...
Seperti laron setia pada cahaya ...
Seperti api setia pada panasnya ...
Tolong kuatkan aku ... ya Gusti ...
Kuatkan hatiku ...
Kuatkan tekadku ...
Kuatkan cintaku ...
Karena jujur kumengaku ..
Aku hanya seorang lelaki yang
terkadang tak lepas dari godaan

(the last sentence was taken from Glenn Fredly lyric)
You are the treasure of my quest
The answer of my prayers
The angel of my heaven
And the only bride in my life

....

If I can sail a sea un-fearfully
It must be your smile that encourages me
If I can do a thing persistently
It must be your sparkling eyes that supported me

For you, I will stop my ship
And anchor it together
With you, I can stop wondering
And start thanksgiving
It's you, the only love song
that my heart can sing

....

You are the treasure of my quest
The answer of my prayers
The angel of my heaven
And the only bride in my life


Fatmawati, 15.04.04 9:53 AM
To my beloved Eunike ..
Bagai buluh yang sendiri di tengah badai
Rasa sepi mulai menusuk setiap celah dalam diri
Akankah mampu bertahan hingga nanti
Ataukah berubah menjadi gila dan kemudian mati
Tidak ada siapa-siapa, hanya diriku yang mencoba berdiri
Wajarkah bila diri merasa sepi
Alam hanya peduli kepada kepentingan sendiri
Langit pun hanya diam memandangi
Akan jadi apa aku ini
Bila nanti kuberlalu pergi
Akankah ada seseorang yang mendampingi
Atau setidaknya berdiri menangisi
Atau hanya sepi saja yang setia mengikuti ?

(i forget the date when I made this one .. sorry ;P)
Nduk ...
kalau ada lelaki yang datang padamu
dan berkata bahwa ia mencintaimu
janganlah langsung menganggukkan kepalamu
dan menyerahkan seluruh dirimu

berikanlah kepadanya sang waktu
yang akan menguji setiap janjinya itu
Jika setelah semuanya ia masih di situ
Berarti kalian memang diciptakan untuk bersatu

Nduk ...
di hari pertama matamu terbuka
kaubuat sang surya berkaca-kaca
dan pucuk-pucuk cemara berbisik mesra
karena kau begitu istimewa

di detik yang sama saat kau mulai berjalan
napas sang angin pun jadi tertahan
dan para awan mulai melantunkan pesan
bahwa kau begitu menawan

Nduk ...
tiada permata yang lebih berharga
daripada hati seorang wanita yang penuh cinta
dan tiada mutiara yang lebih putih
daripada tangan seorang wanita yang penuh kasih

Jagalah hatimu, Nduk ...
karena dari situ terpancar hidupmu

Berjalanlah dengan bangga, Nduk ...
karena kau berharga dan istimewa


jakarta, 9.10.03, 9pm
to Wahyuni Setiawati, my office-'crazy'-mate :D
I've loved you, for who you were
Now I'm loving you, for who you are
And promise I will love you, for who you are gonna be
For better or worse ...
Until death do us apart


Fatmawati, 24.04.04, 4:13 PM
Tidak ada laki-laki seberuntung aku
Mendapatkan kekasih seperti dirimu
Meski kutahu
Diriku adalah batu yang membisu
Yang tak sedetik pun melantunkan lagu
Untuk bahagiakan hatimu

Tidak ada laki-laki sebahagia aku
Bisa mengenal wanita sepertimu
Meski kutahu
Diriku adalah pita yang tak bernyawa
Yang hanya mampu bersuara
Tapi tak pernah sadar tuk mendengar jua

Tidak ada laki-laki sesepi aku
Saat di sisi tak ada hadirmu
Meski kutahu
Diriku adalah puisi tanpa tepi
Yang selalu mencoba mengisi semua hati
Namun akhirnya tinggalkan dirimu sendiri

Aku tahu .. aku membutuhkanmu

Maukah kau menikah denganku ?


Jakarta, Fatmawati, Oct 8th, 2003
8.45 pm
dedicated to Indri IL
Dunia sahaja tak kan pernah mampu menandingi kecantikanmu
Bahkan cahaya langit pun tertunduk malu pada kerlingan matamu
Bibirmu yang tersenyum jauh lebih indah dari busur pelangi
Kulitmu yang lembut tak kan mampu tertandingi oleh hamparan selaksa permadani

Semesta bagaikan sebutir debu
Bila dibandingkan dengan kelapangan hatimu
Jeram-jeram yang muncul akibat hujan di bulan Januari
Tak lebih besar dari cinta yang kau miliki

Diriku bagai pasir yang menjadi mutiara
Sesaat setelah kumerasakan pelukmu nan manja
Diriku bagai ulat yang menjadi kupu-kupu
Sesaat setelah jari lembutmu membasuh wajahku

Mungkin kamu perlu tahu
Bahwa debur ombak Jimbaran di waktu malam
Tak sekeras deburan jantungku
Sewaktu jemarimu berhasil kugenggam
Bahwa semarak orang berlalu lalang di segitiga emas Jakarta
Tak sesemarak suasana hatiku
Ketika kau menerima uluran cintaku

Laksana daun yang tak pernah mampu jauh dari tangkainya
Demikian hatiku tak pernah mampu untuk menjauh dari hatimu
Laksana dawai berharmoni dengan biola
Demikian hatiku berharmoni dengan hatimu

Jika memang ada seseorang yang diciptakan Tuhan khusus untukku
Ku tak bergoyah dirimulah itu
Dan jika memang di dunia ini ada bahagia
Kupercaya kita 'kan menikmatinya bersama

Engkaulah jelita
Dunia sahaja tak kan pernah mampu menandingi kecantikanmu


Bedugul, 02.12.03

Thursday, March 25, 2004

Danau itu tenang
Bahkan teramat tenang
Namun tak ada yang melihat
Bahwa di dalamnya ada gejolak demikian rupa ...

"Di mana ?? .."
"Di mana ?? .."

Hingga suatu saat datang seorang putri
Menyentuh permukaannya
Memecah ketenangan permukaannya dgn riak yang indah
Namun mampu menenangkan gejolak yang ada di dalamnya ...

"Kutemukan ..."
"Kutemukan ..."

Danau itu tenang
Di permukaan dan di dalam
Pemandangan yang indah
Danau itu ... dan sang putri
Bintang bertanya kepada rembulan ...
Di manakah hendak kutemukan
Langit yang luas nan kelam
Sehingga bisa kumeneranginya

Sang bulan terdiam ...
Sorotnya kosong menerawang
Seolah memecah berjuta debu angkasa
Berpendar di ruang hampa

Angkasa sunyi ...
Galaksi berhenti bernyanyi
Tak ada lagi yang berani berdiri
Meski hanya sekedar menggoda bumi
Angkasa sunyi ...

Sang bulan terdiam ...
Tapi hatinya mulai meradang
Meluluh lantak segala yang dipercaya
Hingga sampai ke dasarnya

Bintang bertanya kepada rembulan ...
Tak kau simpankah jawabnya
Tak kau temukankah jalannya
Lalu ke mana kuharus mencari pula

Sang bulan terdiam ...

(sebenarnya kau bisa tetap tinggal di sisiku ...)


Jakarta,10.10.03, 8.16pm
Kadang ombak bisa mengajarkan kita
Untuk setia pada pantai
Meski diri hancur karena karangnya
Tak pernah jemu untuk kembali

Kadang bambu bisa mengajarkan kita
Untuk tak cemburu pada cemara
Meski tiada daun nan indah
Namun dirinya tetap berguna

Kadang hidup bisa mengajarkan kita
Untuk menjadi lebih bijaksana
Meski tak selalu menepi suka
Masih berlaga segenap jiwa


Fatmawati #9, 6.13pm