Thursday, March 25, 2004

Danau itu tenang
Bahkan teramat tenang
Namun tak ada yang melihat
Bahwa di dalamnya ada gejolak demikian rupa ...

"Di mana ?? .."
"Di mana ?? .."

Hingga suatu saat datang seorang putri
Menyentuh permukaannya
Memecah ketenangan permukaannya dgn riak yang indah
Namun mampu menenangkan gejolak yang ada di dalamnya ...

"Kutemukan ..."
"Kutemukan ..."

Danau itu tenang
Di permukaan dan di dalam
Pemandangan yang indah
Danau itu ... dan sang putri
Bintang bertanya kepada rembulan ...
Di manakah hendak kutemukan
Langit yang luas nan kelam
Sehingga bisa kumeneranginya

Sang bulan terdiam ...
Sorotnya kosong menerawang
Seolah memecah berjuta debu angkasa
Berpendar di ruang hampa

Angkasa sunyi ...
Galaksi berhenti bernyanyi
Tak ada lagi yang berani berdiri
Meski hanya sekedar menggoda bumi
Angkasa sunyi ...

Sang bulan terdiam ...
Tapi hatinya mulai meradang
Meluluh lantak segala yang dipercaya
Hingga sampai ke dasarnya

Bintang bertanya kepada rembulan ...
Tak kau simpankah jawabnya
Tak kau temukankah jalannya
Lalu ke mana kuharus mencari pula

Sang bulan terdiam ...

(sebenarnya kau bisa tetap tinggal di sisiku ...)


Jakarta,10.10.03, 8.16pm
Kadang ombak bisa mengajarkan kita
Untuk setia pada pantai
Meski diri hancur karena karangnya
Tak pernah jemu untuk kembali

Kadang bambu bisa mengajarkan kita
Untuk tak cemburu pada cemara
Meski tiada daun nan indah
Namun dirinya tetap berguna

Kadang hidup bisa mengajarkan kita
Untuk menjadi lebih bijaksana
Meski tak selalu menepi suka
Masih berlaga segenap jiwa


Fatmawati #9, 6.13pm